THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 18 Oktober 2011

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU


Sosiologi termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial (social science). Sosiologi juga disebut ilmu kemasyarakatan, dan termasuk ilmu yang masih muda usianya. Sosiologi sebagai ilmu, baru muncul pada abad ke-19, dipopulerkan oleh seorang filosof prancis yang bernama Augute comte (1798-1853). Di dalam bukunya course the philosophie positive, ia menerangkan bahwa pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap terakhir, yaitu tahap ilmiah. Karena jasanya, comte disebut bapak sosiologi karena ia yang pertama kali memakai istilah sosiologi. Ia mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19.
Beberapa sarjana memberikan definisi-definisi tentang sosiologi sebagai berikut:
1.      Roucek dan Warren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
2.      William F. Ogburn dan Meyer F. nimkoff mengatakan bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
3.      Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
a.       Hubungan dan pengaruh antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya, anatra gejala ekonomi dengan agama, keluaraga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan sebaginya);
b.      Hubungandan pengaruh timbale balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial. Misalnya,   gejala geogrfis, biologis, dan sebagainya.
c.       Cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
4.      Selo Soemarjan dan soelaiman soemardi mengemukakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Dijelaskan pula bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur dalam masyarakat yang pokok, yaitu kaidah-kaidah (norma-norma kemasyarakatan), lembaga-lembag, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan dalam masyarakat. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Umpamanya, pengaruh timbal balik antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dengan kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dengan kehidupan ekonomi, dan sebagainya.
Buku sosiologi suatu pengantar yang ditulis Soerjono Soekanto, mengatakan bahwa sosiologi  adalah ilmu sosial yang murni, abstrak, rasional, empiris, bersifat umum, serta berusaha mencari pengertian umum. Menurut pengertiannya, hakikat sosiologi adalah sebagai berikut:
1.      Sosiologi adalah ilmu sosial.
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu normatif, melainkan disiplin ilmu kategoris, yang membatasi diri pada kejadian dewasa ini, bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
3.      Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure-science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Misalnya, para sosiolog mengemukakan pendapat yang berguna untuk petugas administrasi, pembentukan undang-undang diploma, guru-guru dan sebagainya
4.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak, bukan ilmu pengetahuan kongkret.
5.      Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
6.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan pengetahuan khusus.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang berdiri sendiri dan mempunyai objek studi tersendiri. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan karena didalamnya mengandung pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang dapat dipahamiakal pikiran, dan dapat ditelaah serta dapat dikontrol secara kritis (dapat dilihat kesalahan dan kekeliruannya ) oleh orang lain  yang ingin mengetahuinya.